Jelajahi Keindahan Jatiluwih, Sawah Berundak dengan Sistem Subak Khas Bali

Jelajahi Keindahan Jatiluwih, Sawah Berundak dengan Sistem Subak Khas Bali


Oneclick.my.id - Halo sobat petualang! Siapa yang tidak mengenal keindahan persawahan di Bali? Pemandangan sawah hijau berundak dengan sistem irigasi tradisional Subak telah menjadi salah satu daya tarik utama pulau dewata. Bali tidak hanya terkenal dengan pantainya, tetapi juga dengan lanskap persawahannya yang memukau.


Dan salah satu yang paling menawan adalah Jatiluwih, sebuah desa wisata yang sudah masuk daftar warisan dunia UNESCO. Di sini, sobat petualang bisa merasakan keindahan alam yang tenang, budaya yang kaya, serta pengalaman yang unik.


Apa yang Membuat Jatiluwih Istimewa?

Berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, Jatiluwih terletak di kaki Gunung Batukaru, yang dikenal sebagai salah satu gunung suci di Bali. Dengan lokasinya yang berada di dataran tinggi, desa ini menawarkan suasana yang sejuk dan menenangkan, berbeda dengan keramaian kota dan pantai-pantai Bali lainnya. Pemandangan sawah berundak yang membentang luas sejauh mata memandang menjadi suguhan utama di Jatiluwih.


Sistem Subak, yang diterapkan di Jatiluwih, adalah salah satu warisan budaya Bali yang patut dibanggakan. Sistem irigasi tradisional ini tidak hanya menunjukkan keahlian dalam bercocok tanam, tetapi juga merepresentasikan harmoni antara manusia dan alam, sebuah filosofi yang dipegang erat oleh masyarakat Bali. Subak melibatkan kerja sama antar petani untuk memastikan air yang berasal dari sumber di gunung dapat dialirkan secara merata ke seluruh sawah.


Aktivitas Menarik di Jatiluwih

Bagi sobat petualang yang ingin mencari kedamaian sambil menikmati alam, Jatiluwih adalah tempat yang sempurna. Ada berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan saat berkunjung ke sini, mulai dari yang menenangkan hingga yang penuh petualangan.


Menjelajah Desa dengan Bersepeda atau Berjalan Kaki

Sobat petualang bisa berkeliling desa dengan bersepeda atau berjalan kaki. Kedua cara ini memungkinkan untuk menikmati keindahan sawah berundak dan menyerap kesegaran udara pegunungan. Tidak hanya sawah yang menjadi daya tarik, tetapi juga suasana desa yang masih asri dan tradisional.


Menyusuri jalan setapak di antara sawah-sawah ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan, di mana sobat petualang bisa menyaksikan petani lokal yang tengah bekerja dengan metode pertanian tradisional.


Belajar Bertani dengan Sistem Subak

Salah satu pengalaman yang paling diminati oleh wisatawan asing, tapi juga cocok untuk sobat petualang yang penasaran, adalah belajar bertani dengan sistem Subak. Di sini, sobat bisa merasakan langsung bagaimana proses bercocok tanam di sawah dengan sistem irigasi tradisional yang sudah ada selama berabad-abad.


Bercocok tanam dengan cara ini tidak hanya menarik secara teknis, tetapi juga memberikan gambaran bagaimana hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas di Bali saling terkait.


Mengunjungi Pura Luhur Sri Rambut Sedana

Jatiluwih tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya. Salah satu tempat yang patut dikunjungi adalah Pura Luhur Sri Rambut Sedana. Pura ini merupakan salah satu pura tua yang ada di kawasan Jatiluwih.


Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan pura ini dibangun, keberadaannya sebagai tempat suci sudah berlangsung sejak lama. Bagi sobat petualang yang tertarik dengan sejarah dan spiritualitas, pura ini menawarkan ketenangan dan aura magis yang khas Bali.


Menemukan Keindahan Tersembunyi di Air Terjun Yeh Hoo

Berlokasi tidak jauh dari persawahan, sobat petualang bisa menemukan keindahan tersembunyi di Air Terjun Yeh Hoo. Air terjun ini mungkin tidak sepopuler objek wisata lain di Bali, tetapi keindahannya yang masih alami dan tenang membuatnya layak untuk dikunjungi.


Setelah berkeliling sawah, sobat bisa menyegarkan diri di air terjun ini. Hawa sejuk di sekitarnya membuat suasana menjadi semakin damai, cocok bagi siapa saja yang ingin melepas penat.


Membeli Beras Merah Khas Jatiluwih

Saat berkunjung ke Jatiluwih, jangan lewatkan kesempatan untuk membeli beras merah khas daerah ini. Beras merah Jatiluwih dikenal memiliki kualitas yang baik dan rasa yang lezat. Tidak hanya sebagai oleh-oleh, beras merah ini juga menjadi bagian dari kebudayaan lokal yang terjaga dengan baik.


Petani di Jatiluwih menggunakan metode bertani tradisional yang ramah lingkungan, sehingga hasil panen mereka dianggap lebih sehat dan alami.


Warisan Dunia yang Menakjubkan

Sobat petualang, Jatiluwih bukan hanya sebuah desa biasa. Pada tahun 2012, UNESCO memasukkan Jatiluwih sebagai salah satu situs warisan dunia karena keunikan sistem Subak-nya. Ini berarti bahwa persawahan di sini tidak hanya indah dipandang mata, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi. Pengakuan ini semakin mengukuhkan posisi Jatiluwih sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Bali, terutama bagi mereka yang ingin lebih dekat dengan alam dan budaya tradisional.


Jelajahi Keindahan Jatiluwih, Sawah Berundak dengan Sistem Subak Khas Bali


Berjalan-jalan di Jatiluwih serasa seperti melangkah ke masa lalu. Semua hal di sini terasa begitu autentik, mulai dari cara bertani hingga gaya hidup masyarakatnya. Desa ini menjadi representasi sempurna dari harmoni antara manusia dan alam yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di Bali.


Mengapa Jatiluwih Wajib Masuk Daftar Kunjungan?

Banyak wisatawan domestik yang mungkin lebih familiar dengan kawasan sawah di Tegalalang, Ubud, karena popularitasnya yang lebih dulu melejit. Namun, Jatiluwih menawarkan keindahan yang tidak kalah, bahkan bisa dibilang lebih menenangkan karena suasananya yang jauh dari keramaian turis. Bagi sobat petualang yang ingin merasakan Bali dengan cara yang berbeda, Jatiluwih adalah destinasi yang wajib dikunjungi.


Keunikan sistem Subak, pemandangan alam yang menakjubkan, serta aktivitas-aktivitas menarik yang bisa dilakukan membuat Jatiluwih layak masuk dalam itinerary setiap petualang. Apalagi, lokasinya yang berada di ketinggian membuat udara di sini sejuk dan segar, cocok bagi sobat petualang yang ingin sejenak melarikan diri dari panasnya pantai-pantai Bali.


Baca juga: Rumah Merah Heritage Lasem, Sensasi Melangkah ke Masa Lalu di Tiongkok Kecil


Cara Menuju Jatiluwih

Desa wisata Jatiluwih dapat ditempuh sekitar 2,5 hingga 3 jam berkendara dari Denpasar. Akses menuju ke sana cukup mudah, meskipun medannya sedikit menanjak karena berada di dataran tinggi. Bagi sobat petualang yang suka perjalanan dengan pemandangan indah, perjalanan menuju Jatiluwih tidak akan terasa membosankan. Sepanjang jalan, sobat akan disuguhi pemandangan gunung, hutan, dan tentu saja persawahan yang hijau.


Untuk yang membawa kendaraan pribadi, tersedia tempat parkir yang cukup luas di area ini. Jika tidak ingin repot, ada pula pilihan transportasi umum atau menyewa kendaraan dengan sopir yang bisa memudahkan perjalanan sobat petualang ke Jatiluwih.


Penutup

Jatiluwih adalah salah satu permata tersembunyi di Bali yang menawarkan lebih dari sekadar pemandangan sawah. Keindahan alamnya yang dipadukan dengan kekayaan budaya dan tradisi lokal menjadikan tempat ini destinasi yang sempurna bagi sobat petualang yang ingin merasakan sisi lain dari Bali. Bagi yang tertarik dengan wisata alam, sejarah, atau ingin belajar lebih dalam tentang budaya Bali, Jatiluwih adalah tempat yang wajib dikunjungi.


Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, masukkan Jatiluwih ke dalam daftar petualanganmu berikutnya dan nikmati pesona sawah berundak yang memukau dengan sistem Subak yang sudah diakui dunia!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama